Jumat, 01 Maret 2013

Analisis Kualitatif Anion dan Kation



Jenis analisis
Analisis makro
Kuantitas zat 0,5 – 1 g
Volume yang dipakai sekitar 20 ml
Analisis semimikro
Kuatitas zat sekitar 0,05 g
Volume yang dipakai sekitar 1 ml
Analisis mikro
Kuatitas zat kurang dari 0,01 g
Volume yang dipakai < 1 ml
Keuntungan analisis semimikro
Penggunaan zat yang sedikit
Kecepatan analisis tinggi
Ketajaman pemisahan yang meningkat
Penggunaan asam sulfida lebih sedikit
Penghematan peralatan
Jenis uji
Reaksi Kering
Reaksi Basah
Reaksi Kering
Pemanasan
Uji Pipa tiup
Uji Nyala
Uji spektroskopi
Uji Manik Boraks
Uji manik fosfat
Uji Manik natrium karbonat
Uji nyala / flame test
Uji perubahan warna api karena pembakaran suatu senyawa
Tiap logam memberikan warna yang berbeda-beda
Terjadi karena eksitasi elektron oleh panas
Reaksi Basah
Uji dilakukan dengan zat-zat dalam larutan.
Suatu reaksi diketahui berlangsung bila:
Terbetuknya endapan
Pembebasan gas
Perubahan warna
Pembentukan endapan
Larutan jenuh merupakan suatu sistem kesetimbangan, contoh :
                AgCl  Û Ag+  +  Cl-
Ini merupakan kesetimbangan heterogen karena AgCl dalam bentuk padat, sedangkan Ag+ dan Cl- dalam bentuk larutan
Hasil kali kelarutan :
                                K= [Ag+] [Cl-]
Bila Ks terlewati artinya kesetimbangan bergeser kearah kanan, akan terbentuk endapan AgCl

Perubahan warna / Pembentukan kompleks
Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari suatu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan
Ion pusat adalah ion logam
Ligan adalah ion atau melekul yang memiliki pasangan elektron bebas
                contoh : CN- , NO2- , H2O , NH3 dll
Perubahan warna / Pembentukan kompleks
Fenomena penting yang sering terjadi “bila kompleks terbentuk adalah kenaikan kelarutan”
Banyak endapan bisa melarut karena pembentukan kompleks
Contoh :
AgCN(s) + CN-  ®  [Ag(CN)2]-
Penambangan CN berlebih menyebabkan endapan berubah menjadi ion yang larut

Analisis Kation
Klasifikasi Kation
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari:
Klorida
Sulfida
Karbonat
Klasifikasi Kation
Golongan I : membentuk endapan dengan HCl encer
Pb2+, Hg+, Ag+
Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl, membentuk endapan dengan H2S
Hg(2+), Bi2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+,  Sn2+, Sn3+
Golongan III : membentuk endapan dengan NH4S
Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, Mn2+
Golongan IV : membentuk endapan dengan (NH4)2 CO3
Ca2+, Sr2+, Ba2+
Golongan V : tidak bereaksi dengan reagen golongan sebelumnya
Mg, Na, NH4+, Li, H
 
Analisis Anion
Klasifikasi Anion
A.  Kelas A  :  proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam
                              (i)            gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
                            (ii)            Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
B.  Kelas B : proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan
                              (i)            Reaksi pengendapan
                            (ii)            Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Anion Kelas A
                              (i)            gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
§  Karbonat, bikarbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, sianat
                            (ii)            Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
§  Termasuk golongan (i) dan fluorida, heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosinat, format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat
AnionKelas B
                           (i)            Reaksi pengendapan
§  Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, arsenat, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat
                          (ii)            Oksidasi dan reduksi dalam larutan
§  Manganat, permanganat, kromat, dikromat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberikan Komentarnya...