Jenis
analisis
Analisis makroKuantitas zat 0,5 – 1 g
Volume yang dipakai sekitar 20 ml
Kuatitas zat sekitar 0,05 g
Volume yang dipakai sekitar 1 ml
Kuatitas zat kurang dari 0,01 g
Volume yang dipakai < 1 ml
Keuntungan analisis semimikro
Penggunaan zat yang sedikitKecepatan analisis tinggi
Ketajaman pemisahan yang meningkat
Penggunaan asam sulfida lebih sedikit
Penghematan peralatan
Jenis uji
Reaksi KeringReaksi Basah
Reaksi Kering
PemanasanUji Pipa tiup
Uji Nyala
Uji spektroskopi
Uji Manik Boraks
Uji manik fosfat
Uji Manik natrium karbonat
Uji nyala / flame test
Uji perubahan warna api karena
pembakaran suatu senyawaTiap logam memberikan warna yang berbeda-beda
Terjadi karena eksitasi elektron oleh panas
Reaksi Basah
Uji
dilakukan dengan zat-zat dalam larutan.
Suatu reaksi diketahui berlangsung bila:
Terbetuknya endapanSuatu reaksi diketahui berlangsung bila:
Pembebasan gas
Perubahan warna
Pembentukan endapan
Larutan
jenuh merupakan suatu sistem kesetimbangan, contoh :
AgCl Û Ag+ + Cl-
Ini
merupakan kesetimbangan heterogen karena AgCl dalam bentuk padat, sedangkan Ag+
dan Cl- dalam bentuk larutan
Hasil kali
kelarutan :
Ks = [Ag+] [Cl-]
Bila Ks
terlewati artinya kesetimbangan bergeser kearah kanan, akan terbentuk endapan
AgCl
Perubahan warna / Pembentukan
kompleks
Suatu ion (atau molekul)
kompleks terdiri dari suatu atom (ion) pusat dan sejumlah liganIon pusat adalah ion logam
Ligan adalah ion atau melekul yang memiliki pasangan elektron bebas
contoh : CN- , NO2- , H2O , NH3 dll
Perubahan warna / Pembentukan kompleks
Fenomena penting yang sering terjadi “bila kompleks terbentuk adalah kenaikan kelarutan”
Banyak endapan bisa melarut karena pembentukan kompleks
Contoh :
Penambangan CN berlebih menyebabkan endapan berubah menjadi ion yang larut
Analisis Kation
Klasifikasi Kation
Klasifikasi
kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari:
KloridaSulfida
Karbonat
Klasifikasi Kation
Golongan I : membentuk endapan
dengan HCl encerPb2+, Hg+, Ag+
Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl, membentuk endapan dengan H2S
Hg(2+), Bi2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn3+
Golongan III : membentuk endapan dengan NH4S
Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, Mn2+
Golongan IV : membentuk endapan dengan (NH4)2 CO3
Ca2+, Sr2+, Ba2+
Golongan V : tidak bereaksi dengan reagen golongan sebelumnya
Mg, Na, NH4+, Li, H
Analisis Anion
Klasifikasi Anion
A. Kelas A
: proses yang melibatkan
identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan
dengan asam
(i)
gas-gas
dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
(ii)
Gas
dilepaskan dengan H2SO4 pekat
B. Kelas B : proses yang tergantung pada
reaksi-reaksi dalam larutan
(i)
Reaksi
pengendapan
(ii)
Oksidasi
dan reduksi dalam larutan
Anion Kelas A
(i)
gas-gas
dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
§
Karbonat,
bikarbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, sianat
(ii)
Gas
dilepaskan dengan H2SO4 pekat
§
Termasuk
golongan (i) dan fluorida, heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida,
nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II),
heksasianoferat (III), tiosinat, format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat
AnionKelas B
(i)
Reaksi
pengendapan
§
Sulfat,
peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, arsenat, kromat,
dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat
(ii)
Oksidasi
dan reduksi dalam larutan
§
Manganat,
permanganat, kromat, dikromat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah memberikan Komentarnya...