Kamis, 11 April 2013

Corat- coret

haloo.. semuanya..
blog ini hanyalah blog corat- coret saja, asal nge-blog. :D
jadi gak se-update dengan blog- blog lain.. Karena saya sangat sibukk (wuihh.. sok bgt) jadi blog saya kosongan kayak bakso (?)
Terima kasih yang sudah berkesempatan berkunjung di blog amatiran saya xDDD  (membungkuk)
Saya hanya me-update blog bila senggang.
Jadiii harap dimaklumi bila tidak update dan isinya garing ㅋㅋㅋㅋ

Terima kasih kepada :
Ummi, Abah yang telah memfasilitasi saya :)
Dosen-nim, yang telah memberikan ilmu kepada saya,
Kakak dan Adek yang telah mensupport saya,
dan tak lupa kepada Alloh swt yang telah memberikan segala nikmat dan petunjuk tiada tara.. (sujud)

Jumat, 01 Maret 2013

Wujud Zat


WUJUD ZAT
3 macam wujud zat
Ø  Gas
Ø  Cair
Ø  Padat
Gaya tarik antar molekul:
  1. Van der waals (interaksi dipolar)
  2. Ion-dipole & ion-dipol induksi
  3. Ikatan hidrogen
Gaya van der Waals
                molekul dipolar cenderung untuk bergabung dengan tetangganya (kutub - à kutub + )
v  Group besar molekul diasosiasikan melalui tarikan lemah àgaya dipole – dipole (Keesom)
v  Dipole-dipole permanen mampu menginduksi suatu dipole elektik dalam molekul nonpolar untuk menghasilkan Interaksi dipole – dipole induksi (interaksi Debye)
v  Molekul nonpolar dapat menginduksi polaritasà Gaya tarik dipole induksi – dipole induksi (gaya London)
Gaya Ion – Dipole dan ion – dipol induksi
Ikatan antara molekul non polar dan ion.
Berperan atr lain dlm kelarutan zat kristal ionik dalam air
Gaya ion-dipol induksi :
                                I2 + K+I- à  K+I3-
Ikatan Hidrogen
Interaksi molekul yang mengandung atom hidrogen dg atom yang elektronegativitasnya kuat (O, F, N)
G A S
SIFAT MOLEKUL GAS :
J  Bergerak cepat
J  Bergerak acak
J  Bergerak ke segala arah
J  Bertabrakan antar molekul
J  Bertabrakan dengan dinding wadah à tekanan (P)
J  Menempati ruang à volume (V)
J  Dipengaruhi temperatur (T)
J  Kompresibel
Gas terbagi menjadi :
  1. Gas ideal à mengikuti hukum2 gas secara sempurna
  2. Gas non ideal (nyata) à mengikuti hukum2 gas pada P rendah
Hukum Boyle
Volume sejumlah gas pada T tetap, berbanding terbalik dengan tekanan.
P ~ 1/V                 P.V = k
V = volume gas (lt atau cm3)
P = tekanan gas (dyne/cm2 atau atm atau mmHg)
               
Hukum Charles & Gay-Lussac
Volume sejumlah gas pada tekanan tetap berbanding lurus dengan temperatur absolutnya.
V ~ T                      V = k . T
T = temperatur (K)
Contoh:
Dicari dari 1 mol gas ideal pada STP (00C, 1 atm) à volumenya = 22,414 liter
PV = nRT ->   R = P.V/ n.T                                            
                        = 1 atm . 22,414 / 1 mol . 273,16 K
                         = 0,08205 lt atm/mol der
                         = 8,314 joule/mol der
                        = 1,987 kal/mol der
Dalam unit energi
                P à 1 atm = 1,0133x106 dyne/cm2
                V à 22,414 lt = 22,414 cm3
                                        R = PV/T =( (1,0133x106) x 22,414)/273,16                
                                                    = 8,314 x 107 erg/mol der
                                                    = 8,314 joule/mol der
1 kal = 4,184 joule
                                                 R = (8,314 joule/mol der)/4,184 joule/kal
                                                    = 1,987 kal/mol der
-> Untuk perhitungan termodinamika
Soal 1: Berapa volume 2 mol gas ideal pada 250C & tekanan 780 mmHg?
Jwb :
                                                P.V = n.R.T
   (780 mmHg:760 mmHg/atm )     x V = 2 mol x 0,08205 atm/mol der x 2980K
                                                V = 47,65 lt
Menentukan Berat Molekul (BM) Gas
                P.V = n.R.T                          n = g/M
                P.V = g/M.R.T
                M = g.R.T/ P.V                                   M = R.T.d/P
                                                M = BM gas
                                                g = berat gas
                                                d = densitas gas

A. CARA REGNAULT
q  Untuk menentukan BM zat yang pada suhu kamar berbentuk gas.
q  Bola gelas kosong ditimbang, diisi gas dan ditimbang kembali. Berat gas = selisih penimbangan

B. CARA VICTOR MEYER
q  Untuk menentukan BM zat cair yang mudah menguap.
q  Cairan diuapkan dalam bola gelas, volume ditentukan pada P & T tertentu.
Soal 2: 0,3 g etil alkohol dlm bentuk uap    memp. volume 200 ml dg tekanan 1  atm dan temp. 1000C. Berapa BM etil alkohol?
                                M = 0,3 x 0,082 x 373/1 x 0,2
                                M = 46,0 g/mol

Teori Kinetik Molekuler
·         Untuk menerangkan sifat gas
·         Memberikan keterangan tambahan bagi berlakunya hukum gas
·         Dikembangkan oleh Bernouli (1738), disempurnakan oleh Clausius, Boltzmann, van der Waals, dan Jeans
Teorinya adalah :
  1. Gas terdiri dr partikel yg disebut molekul, dengan volume total yg begitu kecil, shg diabaikan thd volume ruangan di mana molekul itu berada.                                       -> berlaku utk gas nyata pada P rendah dan T tinggi, di mana molekul gas berjauhan.
2. Partikel gas tidak tarik-menarik satu sama lain, melainkan bergerak bebas.
     -> berlaku pada P rendah
3. Partikel memperlihatkan gerakan tidak beraturan (acak) yg terus menerus, karena mempunyai energi kinetik.
                -> E. kinetik berbanding lurus dengan temperatur absolut gas atau
                E = 3/2 R.T
4. Molekulnya elastis sempurna
    ->tidak ada kecepatan yg hilang setelah molekul bertumbukan satu sama lain dan bertumbukan dengan dinding wadah.
  Energi kinetik ->   E = ½ m.c2   
                            E = 3/2 R.T
                           R.T = 1/3 m.c2
* c garis bawah (c2) maksudnya rata- rata , bingung buat garis atas , hehe..

Analisis Kualitatif Anion dan Kation



Jenis analisis
Analisis makro
Kuantitas zat 0,5 – 1 g
Volume yang dipakai sekitar 20 ml
Analisis semimikro
Kuatitas zat sekitar 0,05 g
Volume yang dipakai sekitar 1 ml
Analisis mikro
Kuatitas zat kurang dari 0,01 g
Volume yang dipakai < 1 ml
Keuntungan analisis semimikro
Penggunaan zat yang sedikit
Kecepatan analisis tinggi
Ketajaman pemisahan yang meningkat
Penggunaan asam sulfida lebih sedikit
Penghematan peralatan
Jenis uji
Reaksi Kering
Reaksi Basah
Reaksi Kering
Pemanasan
Uji Pipa tiup
Uji Nyala
Uji spektroskopi
Uji Manik Boraks
Uji manik fosfat
Uji Manik natrium karbonat
Uji nyala / flame test
Uji perubahan warna api karena pembakaran suatu senyawa
Tiap logam memberikan warna yang berbeda-beda
Terjadi karena eksitasi elektron oleh panas
Reaksi Basah
Uji dilakukan dengan zat-zat dalam larutan.
Suatu reaksi diketahui berlangsung bila:
Terbetuknya endapan
Pembebasan gas
Perubahan warna
Pembentukan endapan
Larutan jenuh merupakan suatu sistem kesetimbangan, contoh :
                AgCl  Û Ag+  +  Cl-
Ini merupakan kesetimbangan heterogen karena AgCl dalam bentuk padat, sedangkan Ag+ dan Cl- dalam bentuk larutan
Hasil kali kelarutan :
                                K= [Ag+] [Cl-]
Bila Ks terlewati artinya kesetimbangan bergeser kearah kanan, akan terbentuk endapan AgCl

Perubahan warna / Pembentukan kompleks
Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari suatu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan
Ion pusat adalah ion logam
Ligan adalah ion atau melekul yang memiliki pasangan elektron bebas
                contoh : CN- , NO2- , H2O , NH3 dll
Perubahan warna / Pembentukan kompleks
Fenomena penting yang sering terjadi “bila kompleks terbentuk adalah kenaikan kelarutan”
Banyak endapan bisa melarut karena pembentukan kompleks
Contoh :
AgCN(s) + CN-  ®  [Ag(CN)2]-
Penambangan CN berlebih menyebabkan endapan berubah menjadi ion yang larut

Analisis Kation
Klasifikasi Kation
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari:
Klorida
Sulfida
Karbonat
Klasifikasi Kation
Golongan I : membentuk endapan dengan HCl encer
Pb2+, Hg+, Ag+
Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl, membentuk endapan dengan H2S
Hg(2+), Bi2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+,  Sn2+, Sn3+
Golongan III : membentuk endapan dengan NH4S
Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, Mn2+
Golongan IV : membentuk endapan dengan (NH4)2 CO3
Ca2+, Sr2+, Ba2+
Golongan V : tidak bereaksi dengan reagen golongan sebelumnya
Mg, Na, NH4+, Li, H
 
Analisis Anion
Klasifikasi Anion
A.  Kelas A  :  proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam
                              (i)            gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
                            (ii)            Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
B.  Kelas B : proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan
                              (i)            Reaksi pengendapan
                            (ii)            Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Anion Kelas A
                              (i)            gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
§  Karbonat, bikarbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida, sianat
                            (ii)            Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
§  Termasuk golongan (i) dan fluorida, heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permanganat, bromat, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosinat, format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat
AnionKelas B
                           (i)            Reaksi pengendapan
§  Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, arsenat, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat
                          (ii)            Oksidasi dan reduksi dalam larutan
§  Manganat, permanganat, kromat, dikromat



Senin, 18 Februari 2013

Sistem Transport Obat


TRANSPORT

¡  Dalam tubuh, obat mengalami perpindahan dari satu tempat ke tempat lain.
¡  Jika perpindahan ini disertai dengan penembusan membran biologik maka peristiwa perpindahan ini disebut transport atau biotransport .
¡  Transport terjadi dalam proses absorpsi, distribusi, dan ekskresi.

Membran sel
    Membran sel ialah organel yang memisahkan isi sel dari lingkungan sekitarnya.
    Susunan kimiawi membran sel (Hewan dan Manusia) terdiri dari protein dan lipid (terutama kolesterol dan fosfolipid).
    Membran sel tidak bersifat inert tetapi mempunyai  fungsi spesifik. Sifat-sifat membran sel ialah semi permeabel, mempunyai tegangan muka yang sangat rendah, dan memiliki tegangan listrik yang disebut potensial membran.
    Dari hasil pengamatan secara mikrokimiawi dengan difraksi sinar-x, mikroskopi elektron, resonansi magnetik inti, resonansi spin elektron dan lain-lain disusunlah model membran.

MODEL MEMBRAN
            1. Model Davson Danielli
l  Membran terdiri dari 2 lapis lipid setebal satu molekul, gugus hidrofil dari lipid menghadap ke arah permukaan membran, sedang gugus hidrofob mengarah ke bagian dalam membran dalam. Lapisan lipid diselubungi oleh protein
l  Pada permukaan membran terdapat pori yang terisi air
l  Model ini memberi gambaran membran sel sebagai bangunan yang statis kurang sesuai dengan kenyataan.
2.  MOSAIK CAIR
¡  Membran Ini tersusun dari matrik cair yang terdiri dua lapis molekul lipid. Pada matrik Itu terdapat molekul protein yang tersebar tidak merata, ada yang terdapat pada permukaan luar saja, ada pula yang menembus membran

Difusi Pasif
Ciri-ciri :
  1. Obat bergerak searah dengan gradien (perbedaan) kadar bentuk obat yang menembus membran
  2. Keadaan seimbang tercapai bilamana kadar bentuk obat yang dapat menembus membran pada kedua sisi membran sama
  1. Kecepatan difusi elektrolit lemah tergantung pada pH medium
  2. Kecepatan penetrasi dapat dinyatakan dengan persamaan :
                Kecepatan penetrasi = P x A x (C2-C1)
                P : tetapan permeabilitas , A : luas permukaan terjadinya difusi ,(C2-C1) : gradien kadar
P= (D x KP)/h       D : koefisien difusi
                         Kp:koefisien partisi  (lipid/air)
                          h : tebal membran
Ionisasi
¡  Derajat ionisasi elektrolit lemah ditentukan oleh tetapan ionisasi (pKa) dan pH medium. Dapat dijelaskan dg persamaan Handerson-Hasselbalch
¡  pH= pKa + log(ion/molekul)Asam lemah        
               
¡  pH = pKa + log (molekul/ion_Basa lemah       


Difusi pasif
¡  Bentuk molekul mudah larut dalam lipid, sedang bentuk ion sukar / tidak larut dalam lipid.
¡  Obat-obat yg diabsorpsi dg mekanisme difusi pasif : obat-obat elektrolit organik lemah (asam, basa), non elektrolit organik (alkohol), glikosida jantung.

Transport Konvektif
¡  obat yang terlarut dalam medium berair di tempat absorpsi bergerak menembus membran melalui pori.
¡  Ion (jika muatan listriknya berlawanan dengan muatan dari dinding yang membatasi pori), maupun molekul netral dapat melalui pori.
¡  hanya molekul diameternya < 7-10 A0 dapat menembus membran
¡  Proses transport ini mirip proses filtrasi yang kecepatannya tergantung antara lain pada koefisien filtrasi, dan kecepatan aliran medium
¡  Transport konvektif dijumpai pada :
l  absorpsi obat elektrolit anorganik dan organik BM kecil (150-400)

l  ion- ion yang muatannya berlawanan dengan pori : sulfonamida terionisasi
l  Ekskresi  obat melalui glomerulus

Transport aktif
¡         CIRI :
l  Obat dapat bergerak melawan gradien kadar atau elektrokimiawi (jika obat berupa ion)
l  Obat membutuhkan pembawa
l  Prosesnya dapat mengalami kejenuhan
l  Membutuhkan energi, oleh krn itu zat yang bersifat sbg racun metabolisme (mis : sianida, florida,dinitrofenol dan iodoasetat) dan hipoksia dapat menghambat transport ini
l  Transport aktif bersifat struktural spesifik antara senyawa yang strukturnya serupa saling berkompetisi
l  Proses berjalan satu arah (unidirectional)
¡  Mekanisme transport aktif : absorpsi ion Na, K, I, F dan Ca, monosakarida (heksosa), asam amino, senyawa fosfat organik, senyawa basa, pirimidina, Vitamin B, hormon kelamin (testosteron, estradiol), Vitamin B, dan S fluorourasil.

Difusi Fasilitatif
¡  Mekanisme absorpsi ini mirip dengan transport aktif, perbedaannya ialah obat bergerak sejalan dengan gradien kadar.
¡  Contoh absorpsi vit. B12. Vitamin ini membentuk kompleks dg faktor intrinsik yang dihasilkan oleh dinding lambung, berikatan dengan pembawa, kmd diabsorpsi secara difusi fasilitatif.
¡  Contoh lain difusi fasilitatif ialah pada peristiwa masuknya glukosa ke dalam eritrosit.

Transport Pasangan Ion
¡  Senyawa-senyawa yang terionisasi kuat, seperti senyawa amonium kuarterner dan asam sulfonat, membentuk kompleks dengan senyawa endogen yang muatannya berlawanan misalnya musin.
¡  Kompleks yang bersifat netral larut dalam lipid dan air ini selanjutnya menembus membran (diabsorpsi) secara difusi sederhana.

Pinositosis
¡  Pinositosis disebut juga transport korpuskuler atau partikulat. Prosesnya seperti fagositosis yaitu “ penelanan “ bakteri oleh lekosit.
¡  Mekanisme :  aborpsi vitamin larut lemak, asam lemak, lemak, asam amino. Juga telur parasit dapat menembus membran secara pinositosis.
¡  Pinositosis inilah yang mungkin dapat menjelasakan mengapa vaksin polio efektif walaupun diberikan secara oral.
¡  Fagositosis jika zat yang ditransport berupa partikel
¡  Pinositosis jika zat yang ditransport berupa larutan.
¡  Kebalikan pinositosis ialah eksositosis, dalam hal ini granul, vakuola atau organela lain di dalam sel bergerak menuju membran sel, mengadakan fusi dengannya dan mengeluarkan isinya kedalam ruang interstisial.

Cr: Bu Tanti

Farmakologi


PENDAHULUAN
Setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan yg mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek psikologis, fisiologis maupun biokimiawi
l  Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif) dan penyembuhan (kuratif), simtomatik
l  Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan (promotif)
l  Kontrasepsi
SUMBER DIPEROLEH Obat :
q  TUMBUHAN ?
         kuinin, digitalis, atropin
q  HEWAN  ?
         insulin, hormon steroid
q  MINERAL ?
         kaolin, barium sulfat
q  MIKROORGANISME ?
         penisilin, streptomisin
q  SINTESIS ?
         aspirin, parasetamol
q  BIOTEKNOLOGI ?
         interferon, growth factors
Definisi Farmakologi
Farmakologi (Pharmakon = obat, logos = ilmu) 
v  ilmu tentang obat.
v  ilmu yang mempelajari interaksi obat dgn organisme hidup
v  studi terintegrasi ttg sifat-sifat zat kimia dan organisme hidup serta segala aspek interaksinya
Semula merupakan bagian dari ilmu fisiologi kedokteran
Cabang ilmu kedokteran yang mandiri (th 1907)
Mendukung pelayanan kefarmasian
Farmakologi untuk farmasis

Sejarah Ilmu Farmakologi
Dibagi menjadi 2 periode :
1. Periode kuno (sebelum th 1700)
Ø  Ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat-----dapat dilihat di Materia Medika
Ø  Catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina dan Mesir
Ø  Claudius Galen (129-200 A.D.)---orang pertama  yg mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik berkontribusi dalam penggunaan obat

Cabang Ilmu Farmakologi ?
l  Farmakodinamika
l  Farmakokinetika
l  Farmakologi molekuler
l  Farmakoterapi
l  Farmakologi klinik
l  Toksikologi
l  Farmakoepidemiologi
l  Farmakogenetik
l  Farmakogenomik
l  Farmakoekonomi
l  Peran Farmakologi di bidang kefarmasian
Pekerjaan kefarmasian ??
Pembuatan, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengolahan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
Peran farmakologi ?
Bagian dari kontrol kualitas, serta pengembangan obat  tahap praklinik maupun klinik
Sejalan dengan perkembangan pelayanan kefarmasian
Nasib obat di dalam tubuh
Peristiwa yang terjadi dalam tubuh :
Liberasi : menyangkut peristiwa  disintegrasi & disolusi shg obat siap utk diabsorpsi dlm sirkulasi sistemik

Cr: Bu Tanti

Jumat, 25 Januari 2013

Sistem Darah


SISTEM DARAH

l  Komposisi darah
Cairan darah/plasma darah (±60%)
l  Air          : 90%
l  Elektrolit,gas, sisa metabolisme, mineral,vitamain, gula, as.amino, koesterol dll): 10%
                Sel sel darah
l  Eritrosit                 : 5.000.000-6.000.000 /μL
l  Lekosit                  : 5.000-10.000/ μL                            
l  Trombosit           : 130.000-300.000/ Μl

Sel Darah merah/eritrosit
l  Fungsi: transport Hb yang membawa O2 dari paru ke jaringan.
l  Bentuk cakram bikonkaf diameter 8 um, tebal ditengah 1um, di tepi 2um
l  Bisa berubah ketka lewat kapiler
l  Normal L:5,2 juta/uL, wanita 4,7 juta/uL
l  Hematokrit: % sel eritrosit dalam darah lengkap( N:40-45%)
l  Tiap gram Hb mampu mengikat 1,39 mL O2
l  Hb normal ± 15 gr%à100ml darah mengangkut 20 ml O2
l  Pembentukan eritrosit: sel induk primordial sumsum tulangàhemositoblastàeritroblast basofil(mulai mbtk Hb)àeritroblast polikromatofilikànormoblast(Hb lebih banyak)àinti mengecil&dibuang,sebagian besar retikulum endoplasma (RE) direabsorpsiàretikulosit(ada sedikit retikulum endoplasma basofilik)àsemua RE direabsorpsiàeritrosit.
l  Jika terjadi kekurangan O2 jaringanàpembentukan eritrosit meningkat melalui eritropoitin
l  Pada tempat tinggiàO2 udara sedikitàjaringan kurang O2àsumsum tulang membentuk eritrosit lebih banyak
l  Eritropoitin: hormon yg mengandung glikoprotein yang terutama dihasilkan ginjal yang tdp dalam darah pada keadaan hipoksia yg merangsang sumsum tulang meningkatkan pembentukan eritrosit(eritropoisis)
l  Jika ginjal rusak, eritropoitin sedikitàanemia
l  Eritropoitin meningkatkan kecepatan pembelahan hemositoblast
l  Vitamin pada pembentukan eritrosit
l  Vit B12(sianokobalamin)àsintesis DNA, jk kurang terjd kegagalan pematangan inti&pembelahanàproduksi eritrosit terhambat
l  Anemia pernisiosa: atrofi mukosa lambung yg menyebabkan sel parietal lambung gagal mensekresi faktor intrinsik yg berikatan dg vit B12àkegagalan absorbsi vit B12
l  Hanya 1 mikrogram vit B12 yang diperlukan /hr. Kelebihan disimpan di Hati
l  Asam Folat: meningkatkan pembentukan salah satu nukleotida yg diperlukan utk sintesis DNA. Juga untuk sintesis RNA. Asam folat diperlukan untuk pematangan eritrosit

Hemoglobin
l  Dibentuk mulai waktu eritroblast sp retikulosit
                tahap:
                I. asam 2 α-ketoglutarat+glisinàpirol
                II. 4 pirolàportoporfirin III
                III. Portoporfirin III+Feàheme
                IV.4 heme+globinàhemoglobin
                Berat molekul Hb 64.458
Besi
l  Besi penting untuk pembentukan Hb, dan mioglobin dlm otot
l  Jumlah total besi dlm tubuh sekitar 4gram, 65% dalam Hb,4% dlm mioglobin, 1%(senyawa hem yg mengawasi oksidasi intrasel),0,1% berikatan dg protein transferin dlm plasma, 15-30% disimpan di hati dlm bentuk feritin.
l  Besi diabsorpsi di usus halus(duodenum)àberiktan dg tranferinàpembetukan Hb &kelebihannya disimpan dihati dlm btk feritin
l  Jika eritroisit pecah/mati, besi yg dikeluarkan dpt dismpan dihati(feritin) dan atau untuk pembentukan Hb baru.
l  Pada Laki: 0,6mg &wanita 1,3mg besi dieksresikan/hr
l  Distruksi sel darah merah
l  Eritrosit dlm darah didestruksi rata rata 120hr
l  Sitoplasma eritrosit dpt memetabolisme glukosa (glikolitik)àATP
l  Semakin tua à metabolisme berkurang &akhirnya à membran sel rapuh&pecah ketika melewati kapiler sempit
l  Hb yg dilepaskan difagosit oleh sel retikuloendotelial, bagian Hem-nya diubah menjadi pigmen empedu(bilirubin).

Anemia
l  Adalah defisiensi eritrosit
l  Sebab:
l  Perdarahan
l  Aplasia sumsum tulang(keracuan obat, radiasi)
l  Kegagalan pematangan(defisiensi B12/as.folat)
l  Hemolsisis eritrosit(obat, keturunan, eritroblastosis fetalis)
l  Fe           : memebentuk Hb,àdefisiensi (anemia mikrositik hipokromik)
l  Absorbsi:besi diabsorbsi dari duodenum &jejunum proksimal dan usus kecil bagian distal(dalam jumlah kecil). Diet besi (di AS) 10-15mg/hr. Absorbsi besi sekitar 0.5-1mg/hr, jumlah absorbsi ini meningkat jadi 1-2mg/hr pada wanita normal yang sedang ahid &3-4mg/hr pada wanita hamil. Absorbsi besi akan meningkat oleh Hcl dan vit C.besi dalam bentuk fero diubah menjadi feri dimukosa usus
l  Distribusi: besi yg diangkut plasma terikat dg transferin,suatu beta globin yg khusus mengikat ion feri
l  Penyimpanan: disimpan dalam bnetuk feritin(bentuk yg siap dugunakan larut dalam air terdiri inti feri hidrksida y terikat protein apoprotein) dan hemosiderin yg keduanya disimpan di makrofag dihati,limpa,sumsum tulang,feritin juga ada di mukosa intestinal&plasma
l  Eliminasi:sejumlah kecil besi hilang besama dg lepasnya  mukosa intestinal ke feses&sejumlah kecil diekresika ke empedu, urin &keringat
l  Asam folat: sinetsis DNAàjika defisiensi anemia megaloblastik &pansitopenia

Sel darah putih/lekosit
l  Sistem tubuh untuk melawan infeksi
l  Lekosit
l  Sistem retikuloendotelial(makrofag jaringan)
l  Jaringan limfoid
l  Lekosit terdiri
l  Polimorfonuklear(netrofl 62%, basofil 0,4%, eosinofil 2,3%)
l  Mononuklear (limfosit 30%&monosit 5,3%)
l  Sel plasma
l  (trombosit:fragmen lekosit)
l  Netrofil(N), Basofil(B),eritrosit(R)
l  Pembentukan lekosit
Sel PMN&monosit hanya dibentuk disumsum tulang
Limfosit&sel plasma dihasilkan dlm berbagai organ limfogen (kel. Limfe, limpa, timus, tonsil dll)
l  Mieloblastàpromielositàmielosit netrofilàmetamielosit netrofil mudaàmetamieosit netrofil batangànetrofil PMN
l  Mieloblastàpromielositàmielosit eosinofilàmetamieolisit eosinofilàeosinofil PMN
l  Mieloblastàpromielositàmielosit basofilàbasofil PMN
l  Mieloblastàmonosit mudaàmonosit
l  Sifat netrofil, monosit, makrofag
l  Monosit dlm jaringan àmakrofag
l  Diapedesis: monosit& netrofil mampu menembus pori pemb. Darah walaupun ukuran pori tersebut lebih kecil
l  Gerak amuboid: netrofil&makrofag mampu bergerak secara amuboid dg membentuk pseudopodia
l  Kemotaksis: netrofil&makrofag bergerak mendekati sumber kimia (toksin, degeneratif jaringandll)
l  Fagositosis( mamakan benda padat)& pinositosis(benda cair)
l  Eosinofil
l  Basofil(2)&netrofil(1)
l  Limfosit&monosit
l  Agranulositosis: sumsum tulang berhenti membentuk netrofilà mudah infeksi
l  2 hari setelah tidak membentuk netrofilàinfeksi di mulut&kolon
l  Penyebab: radiasi, alergi obat(sulfonamide, klorampenikol, tiourasil, barbiturat)
Leukemia
l  Dibagi
l  Leukemia limfogen: kanker sel limfoid(nodus limfatikus)
l  Leukemia mielogen(pembentukan kanker pd sel mielogen muda(bentuk dini netrofil,monosit
l  Efek leukemia: sel lekemia menginvasi dg hebat sumsum tulang shg mudah patah, anemia, infeksi hebat, perdarahan krn trombositopenia.
l  Akhirnya banyak sel leukemiaàperlu asam amino&vitamin banyak. Sel tubuh lain melemahàmati
Faktor pembekuan darah
l  Faktor pembekuan:
l  I: fibrinogen
l  II: protombin
l  III: trombolastin jaringan
l  IV: kalsium
l  V: proakselerin, Ac-globulin,fakt.labil
l  VII:fakt.stabil, prokonvertin
l  VIII: globulin antihemofilik, antihemofilik faktor
l  IX: fakt. Chritsmats, Plasma tromboplastin komponen/PTC
l  X: Stuart-power faktor
l  XI: plasma tromboplastin anteseden/PTA
l  XII: faktor hageman
l  XIII: fakt. Penstabil fibrin
l  HMW-K:fakt.Fizgerald, kininogen dg BM tinggi
l  Pre-K: prekalikrein/ fakt.Fletcher
l  vWf:fakt. Von Wileband

Mekanisme jika terjadi perdarahan
1. Spasme vaskuler
2. Pembentukan sumbat trombosit
3. Pembekuan darah
4. Pertumbuhan jaringan fibrosa kedalam bekuan darah
l  Vaskuler robekàspasme 20-30menit
l  Vaskuler robekàtrombosit berikatan dg kolagen dinding vaskuleràsifat berubahàmengeluarkan ADP&tromboksan Aàsumbat trombosit
l  Vaskuler rusakàmengeluarkan aktivator protombinàdg bantuan Ca merubah protombin mjd trombin. Trombin akan merubah fibrinogen menjadi monomer fibrin yg dengan bantuan Ca membentuk benang benang fibrin

Mekanisme pembekuan darah
l  Jalur ekstrinsik
l  Jalur intrinsik

Penyakit perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan
l  Perdarahan karena defisiensi vit. K misal karena hepatitis,sirosis dan kanker hepar yg menekan pembentukan protombin,faktor VII,IX dan X
l  Hemofiliaàkekurangan faktor VIII
l  Trombositopenia/jumlah trombosit kurangàITP(idiopatik trombositopenia purpura)

Trombus&emboli
l  Trombus: kelainan pembekuan yg timbul dalam pembuluh darah
l  Emboli:trombus yg terlepas ikut aliran darah
l  Sebab tromboemboli:
l  Permukaan endotel kapiler menjadi kasar(aterosklerosis,infeksi,trauma)
l  Aliran darah yg melalui pembuluh sangat lambat

Golongan darah
l  Sistem ABO
l  Sistem Rh(rhesus)
l  Sistem ABO
l  Antigen/aglutinogen A dan B terdapat pada permukaan eritrosit setiap orang
l  Gol A: terdapat aglutinogen A=41%
l  Gol. B: terdapat aglutinogen B=9%
l  Gol. AB: terdapat aglutinogen A&B=3%
l  Gol. O: tidak ada aglutinogen A dan B=47%
Rhesus
l  Rhesus + atau –
l  Terdapat 6 antgen Rh tapi hanya 3 yang dikenal sbg antigen Rh (C,D,E)
l  Seseorang yang mempunyai salah satu dari ketiga antigen Rh ditasa atau punya 2 atau ketiganyaàrh+
l  85%kaukasoid Rh+, orang kulit hitam amerika 95% Rh+

Eritroblastosis fetalis
l  Ibu Rh-, kawin dg ayah Rh+, mengandung janin dg Rh+.
l  Ibu akan membentuk AB anti Rhàmasuk plasentaàjaninàaglutinasi lambatàhemolisisàjanin iketrus, anemia
l  Pengobatan: dg mengganti beberapa kali darah bayi baru lahir dg Rh-
l  Sekitar 400 mL darah Rh- diinfuskan ke bayi &400 mL darah bayi dikeluarkan


Cr: EM Sutrisna